Sabtu, 20 Desember 2014

Pemikiran Ronggo Warsito

Biografi Ronggo Warsito

Ronggo Warsito lahir di Surakarta, 10 Dulhijah 1728 H (15 Maret 1802 M) tepat 12.00 WIB (siang) dan wafat 24 Desember 1873 M. Nama aslinya Raden Bagus Burhan. Beliau adalah putra dari Raden Mas Ngabehi (RM. Ng.). Raden Ngabehi Ronggo Warsito merupakan julukan atau gelar sebagai pujangga keraton yang hebat. Tidak hanya itu, ia juga sebagai ahli agama dan ahli kebatinan.

Guru-gurunya di antaranya ialah Kiai Kasan Basri (pengasuh pesantren Gebang Tinatar, Tegal Sari, Ponorogo, melacak pemikiran tasawuf), Ki Tanujoyo (emban sekaligus guru mistik Ronggo Warsito). Buku yang sangat ia senangi yaitu Naskah Hindu koleksi Ki Ajar Sidalaku, Insan Kamil al Jili. Saat remaja ia bisa digolongkan sebagai pemuda yang nakal. Ia sangat suka nyabung ayam dan berjudi, sampai-sampai diusir dari pondoknya.

Pemikiran Ronggo Warsito

Amenangi zaman edan,
Ewuh aya ing pambudi,
Milu edan nora tahan,
Yen tan milu anglakoni,
Boya kadumen melik,
Kaliren wekasanipun,
Ndilalah kersa Allah,
Begja begjane kang lali,
Luwih begja kang eling klawan waspada,

Maknanya:
Menyaksikan zaman gila,
Serba susah dalam bertindak,
Ikut gila tidak akan tahan,
Tapi kalau tidak mengikuti (gila),
Tidak akan mendapat bagian,
Kelaparan pada akhirnya,
Namun telah menjadi kehendak Alloh,
Sebahagia-bahagianya orang yang lalai (lupa),
Akan lebih bahagia orang yang tetap ingat dan waspada.


SUMBER       :






Tidak ada komentar:

Posting Komentar