Senin, 04 Januari 2016

LAPORAN HASIL WAWANCARA BAHASA INDONESIA


LAPORAN HASIL WAWANCARA
KEBAHASAAN



Dosen  : Dema Tesniyadi, M. Pd.

Nama                           : Nia Maulida
NIM                            : 2227132465
Semester/Kelas            : 3/D
Prodi                           : Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)
Fakultas                       : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Identitas Narasumber

Nama               : Hj. Aliyah, S. Pd.
Tempat Lahir   : Tangerang
Tanggal Lahir  : 1 April 1965
Jabatan                        : Guru Kelas 1 Sekolah Dasar
Nama Sekolah : SD Negeri Sudimara Timur
Alamat            : Jl. Winong Dalam No.19 Rt003/008, Sudimara Timur, Ciledug, Tangerang.
No.Hp             : 0858-8347-1723

















Panduan Wawancara
1.      Menurut Ibu, apakah pengertian dari Bahasa baku ?
Jawaban         :
Bahasa baku adalah Bahasa Indonesia yang telah disahkan, yang bersifat resmi, telah dikondifikasikan (disesuaikan), dan diakui serta dipakai oleh masyarakat  Indonesia secara luas dan sesuai dengan kaidah-kaidah Bahasa Indonesia dan ejaan yang disempurnakan (EYD).

2.      Apa saja manfaat dari penerapan Bahasa baku dalam sekolah dasar ?
Jawaban         :
·         Siswa dapat lebih mengerti dan memahami tentang Bahasa baku dan tidak baku.
·         Siswa dapat membedakan antara Bahasa baku dan tidak baku.
·         Siswa mampu dan terampil dalam berbahasa Indonesia yang baik dan benar.
·         Siswa dapat meningkatkan kemampuannya dalam membaca, menulis, mendengarkan (menyimak), dan berbicara.

3.      Apakah peran guru dalam penerapan Bahasa baku dalam sekolah dasar ?
Jawaban         :
Peran guru dalam penerapan Bahasa baku di sekolah dasar itu seperti membawa, mengajak, membimbing anak ke arah berbicara yang lebih baik, serta memberikan motivasi kepada anak tentang betapa pentingnya penggunaan Bahasa baku dalam kehidupan.

4.      Apakah metode yang digunakan dalam penerapan Bahasa baku ?
Jawaban         :
Metode yang biasa dipakai kalau dalam pembelajaran itu seperti ceramah, percakapan (interaksi) guru dengan siswa atau siswa dengan siswa, selain itu juga dengan cara pembiasaan diri seperti guru selalu menggunakan Bahasa baku ketika dalam kegiatan belajar mengajar atau berinteraksi maka siswanya akan terbiasa dan terlatih menggunakan Bahasa baku.

5.      Apakah ada kesulitan dalam penerapan Bahasa baku di sekolah dasar ? jika ada seperti apa contohnya?
Jawaban         :
Sejauh ini tidak ada kesulitan dalam penerapan Bahasa baku, karena rata-rata pada anak sekolah dasar mereka itu memiliki sifat peniru yang baik.

6.      Saat ini pembelajaran menggunakan sistem kurikulum 2013, yang di mana siswa dituntut untuk lebih aktif berbicara, apakah dalam penerapan Bahasa baku ini menemui hambatan dalam penerapannya ?
Jawaban         :
Ada, karena dalam pembelajaran siswa itu harus lebih aktif, dan sekarang ini sistem belajarnya itu rata-rata berkelompok, jadi anak jika berdiskusi ada saja yang masih menggunakan bahasa sebaya. Tetapi rata-rata lingkungan di sekitar sekolah itu biasanya menggunakan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa sehari-hari.

7.      Apakah ada perbedaan pada anak yang dapat menggunakan Bahasa baku dengan anak yang lebih sering menggunakan Bahasa ibu ?
Jawaban         :
Kalau dari segi nilai itu tidak ada perbedaan antara anak yang dapat menggunakan Bahasa baku dengan anak yang menggunakan Bahasa ibu. Kalau dari segi penerimaan materi mungkin anak yang dapat menggunakan Bahasa baku itu lebih mudah memahami maksud dari sebuah materi yang disampaikan dan anak yang dapat menggunakan Bahasa baku itu lebih lancar dalam berbicara.

8.      Pada anak yang sering menggunakan Bahasa ibu, bagaimana guru menyikapi anak tersebut untuk dapat terbiasa menggunakan Bahasa baku ketika berbicara ?
Jawaban         :
Pada anak yang lebih sering menggunakan Bahasa ibu biasanya menyikapinya dengan cara pendekatan terhadap siswa tersebut serta pelatihan dan pembiasaan untuk menggunakan Bahasa baku. Tetapi seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, masyarakat di daerah ini rata-rata menggunakan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa sehari-hari, jadi masalah seperti itu juga jarang ditemukan, mungkin hanya beberapa anak saja yang seperti itu.

9.      Pada saat ini banyak anak kecil yang sering menggunakan Bahasa alay dalam berinteraksi, bagaimana tanggapan Ibu sendiri sebagai guru ?
Jawaban         :
Kalau Bahasa alay itu wajar saja, tetapi jangan menggunakan Bahasa kasar atau tidak baikdan jika ingin beinteraksi menggunakan Bahasa seperti itu (alay) harus menyesuaikan dengan kondisi tempat. Dan jangan terlalu sering menggunakan Bahasa alay karena itu bisa saja menghilangkan atau mengurangi kosa kata Bahasa baku kita.



Kesimpulan
Bahasa baku adalah Bahasa Indonesia yang telah disahkan, yang bersifat resmi, telah dikondifikasikan (disesuaikan), dan diakui serta dipakai oleh masyarakat  Indonesia secara luas dan sesuai dengan kaidah-kaidah Bahasa Indonesia dan ejaan yang disempurnakan (EYD). Penggunaan Bahasa baku itu sangat bermanfaat, keterampilan berbahasa juga bisa meningkatkan kemampuan membaca, menulis, mendengarkan (menyimak), dan berbicara. Mungkin banyak yang memandang bahwa penerapan Bahasa baku di sekolah dasar itu sulit, sebenarnya tidak semua anak itu sulit untuk belajar Bahasa baku, karena pada anak sekolah dasar sifat penirunya itu masih sangat tinggi. Tetapi mungkin untuk sekolah yang terdapat di daerah pelosok atau sekolah yang berada di daerah yang penggunaan Bahasa daerahnya itu masih kental, agak sulit untuk menerapkan Bahasa baku, apalagi untuk berinteraksi sesama kaum sebaya. Pada dasarnya penerapan penggunaan Bahasa baku pada siswa sekolah dasar itu tergantung kepada peran guru dalam penyampaian pelajaran atau komunikasi dengan siswanya. Jika seorang guru selalu memakai Bahasa baku maka siswa akan terlatih dan terbiasa untuk menggunakan Bahasa baku baik secara lisan maupun tulis.















Lampiran
 

  


Tidak ada komentar:

Posting Komentar