Senin, 04 Januari 2016

LAPORAN OBSERVASI MENGENAI PENULISAN YANG SALAH DALAM SPANDUK, PENGUMUMAN, ATAU IKLAN


LAPORAN OBSERVASI MENGENAI PENULISAN YANG SALAH DALAM SPANDUK, PENGUMUMAN, ATAU IKLAN

Nama                            : Nia Maulida
NIM                     : 2227132465
Kelas/Prodi          : 3D/PGSD
Dosen Pengampu : Dema Tesniyadi, M. Pd
Mata Kuliah        : Kebahasaan



FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan atas nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT., sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas laporan observasi ini. Ucapan terima kasih juga penulis tunjukkan kepada Bapak Dema Tesniyadi, M. Pd, selaku Dosen Mata Kuliah Kebahasaan, dan kepada semua pihak yang bersangkutan dalam penyelesaian makalah ini.
Pada laporan observasi ini berisi tentang Penulisan yang salah dalam spanduk, pengumuman atau iklan. Tujuan pembuatan laporan observasi ini adalah sebagai salah satu tuntutan tugas Ujian Akhir Semester (UAS) pada mata kuliah Kebahasaan. Selain itu, penulisan ini bertujuan juga untuk memberikan kurang-lebihnya informasi, wawasan dan pengetahuan tentang contoh dari penulisan yang salah dan bagaiamana pengguanaan Ejaan yang Disempurnakan dan Bahasa Baku.
Besar harapan penulis, semoga laporan observasi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Dan semoga materi yang disampaikan kali ini mudah untuk dimengerti dan dipahami oleh para pembaca.
Penulis sadar bahwa laporan observasi ini belum sepenuhnya sempurna. Masih banyak keterbatasan informasi ataupun kesalahan dalam penulis. Maka dari itu, penulis membutuhkan adanya kritik dan saran yang membangun dari para pembaca, agar dalam penyusunan laporan observasi selanjutnya dapat lebih baik.







Tangerang, 28 Desember 2014


Penulis            
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar belakang masalah
Dewasa ini, banyak sekali dijumpai kata-kata yang rancu dalam penempatan pada sebuah kalimat. Dari kata-kata rancu tersebut sering sekali menjadi hal yang dapat mengecoh, karena kerap sering dijumpai atau digunakan dalam lingkungan masyarakat. Disamping itu kerancuan tersebut kerap membingungkan masyarakat dalam penggunaan bahasa baku. Masyarakat atau pelajar sering sekali tidak memperhatikan apakah penggunaan kata-kata tersebut sesuai aturan atau tidak. Selain itu ketidakpahaman penggunaan tanda baca, menyebabkan banyak tulisan-tulisan di spanduk, papan nama, pengumuman, dan iklan sering dijumpai beberapa kesalahan seperti kata yang tidak baku dan juga ditemukan kesalahan dalam penulisan tanda baca yang tidak sesuai dengan ejaan yang disempurnakan. Hal itulah yang menyebabkan dalam sebuah tulisan kerap tidak sesuai dengan EYD ataupun bahasa baku.
Bahasa baku merupakan bahasa Indonesia yang telah disahkan, yang bersifat resmi, telah dikondifikasikan (disesuaikan), dan diakui serta dipakai oleh masyarakat Indonesia secara luas dan sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa Indonesia dan ejaan yang disempurnakan (EYD). Dewasa ini, masyarakat dan pelajar sangat membutuhkan pengetahuan tentang bahasa baku atau ejaan yang disempurnakan. Karena seperti yang telah dipaparkan sebelumnya, banyak sekali dijumpai penulisan-penulisan yang kurang tepat atau tidak sesuai dengan aturan EYD. Oleh karena itu, dengan mempelajari bahasa baku dan ejaan yang disempurnakan diharapkan dapat meminimalisir atau menghilangkan kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam sebuah penulisan atau ucapan yang biasa ditemukan di lingkungan masyarakat atau pelajar.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa saja kesalahan penulisan yang sering ditemukan  dalam lingkungan masyarakat dan pelajar ?
2.      Bagaimana cara menempatkan tanda baca atau penulisan yang sesuai dengan ejaan yang disempurnakan ?
C.    Tujuan Penulisan
Penulisan ini bertujuan untuk menyelesaikan tugas Ujian Akhir Semester (UAS) mata kuliah Pendidikan Kebahasaan. Selain itu, bertujuan juga untuk memberitahu kepada pembaca contoh tentang kesalahan penulisan yang kerap dijumpai dalam lingkungan masyarakat dan pelajar, serta memberitahu bagaimana cera menempatkan tanda baca atau penulisan yang sesuai dengan ejaan yang disempurnakan.

D.    Manfaat Penulisan
Hasil-hasil analisis ini diharapkan dapat membantu pembelajaran bahasa Indonesia yang baku/standar. Selain itu hasil analisis ini diharapkan juga dapat memberi sumbangan pemikiran kepada para guru bahasa Indonesia, agar perencana kegiatan keterampilan menulis bisa ditingkatkan, sehingga murid-muridnya bisa menguasai kaidah-kaidah penulisan.

E.     Metode Penulisan
Analisis penggunaan kata dan tata bahasa pada tulisan ini, dilakukan dengan analisis observasi. Sebagai alat bantu digunakan kaidah tata bahasa Indonesia sesuai dengan aturan berbahasa yang ditetapkan oleh Pusat Bahasa Indonesia, yaitu Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan, dan Kamus Besar Bahasa Indonesia. selain itu, digunakan juga telepon genggam sebagai alat dokumentasi dari kegiatan observasi.










BAB II
LANDASAN TEORITIS
A.    Ejaan
Ejaan adalah pelambangan fonem dengan huruf (Badudu, 1985:31). Dalam system ejaan suatu bahasa, ditetapkan bagaimana fonem-fonem dalam bahasa itu dilambangkan. Lambang fonem itu dinamakan huruf. Susunan sejumlah huruf dalam suatu bahasa disebut abjad.
Selain itu, ejaan dapat diartikan sebagai kaidah cara menggambarkan/melambangkan bunyi-bunyi ujaran (kata, kalimat, dan sebagainya) dan bagaimana hubungan antara lambang-lambang itu (pemisahan dan penggabungannya dalam suatu bahasa). Ejaan didasarkan pada konvensi semata-mata, jadi lahir dari hasil persetujuan para pemakai bahasa yang bersangkutan. Ejaan itu disusun oleh seorang ahli bahasa atau oleh suatu panitia yang terdiri atas beberapa ahli bahasa, kemudian disahkan atau diresmikan oleh pemerintah. Masyarakat pemakai bahasa mematuhi apa yang telah ditetapkan itu. Ejaan yang kita pakai dewasa ini disebut Ejaan yang Disempurnakan yaitu ejaan yang telah disusun oleh Lembaga Bahasa Nasional.

B.     Bahasa Indonesia Yang Baik Dan Benar
Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, terdiri dari kata baik dan benar yang keduanya memiliki arti.
Bahasa yang baik, penggunaan bahasa yang baik (sesuai aspek komunikatif) adalah sesuai dengan sasaran kepada siapa bahasa tersebut disampaikan. Hal ini harus disesuaikan dengan unsur umur, agama, status social, lingkungan social, dan sudut pandang khalayak sasaran kita. Dengan kata lain, bahasa yang digunakan sesuai dengan lawan bicara, sehingga tidak menimbulkan kesalah pahaman ketika berkomunikasi.
Sedangkan, bahasa yang benar berkaitan dengan aspek kaidah, yaitu peraturan bahasa (tata bahasa, pilihan kata, tanda baca dan ejaan). Bahasa yang benar mengacu pada kaidah penulisan dan pengucapan bahasa Indonesia seperti yang tertera dalam kamus besar bahasa Indonesia, dan terdapat pula EYD (Ejaan Yang Disempurnakan).
Dari 2 hal diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa bahasa yang baik dan benar adalah bahasa yang tidak menyinggung lawan bicara, dan tiap katanya adalah bagian dari kata-kata dalam kamus besar bahasa Indonesia.
Namun, mengingat bahwa  situasi kebahasaan itu bermacam-macam adanya, tidak selamanya bahasa yang baik itu benar, atau sebaliknya, tidak selamanya bahasa yang benar itu baik. Demikian pula halnya dengan bahasa Indonesia, yakni bahasa Indonesia yang baik tidak selalu benar dan bahasa Indonesia yang benar tidak selalu baik (Sloka, 2006:112). Sedangkan menurut (Hasan Alwi, 2010:20)., pemakaina bahasa yang mengikuti kaidah yang dibakukan atau yang dianggap baku itulah merupakan bahasa yang benar.
Kata-kat baku adalah kata-kata yang standar sesuai dengan aturan kebahasaan yang berlaku, didasarkan atas kajian berbagai ilmu, termasuk ilmu bahasa dan sesuai dengan perkembangan zaman.






















BAB III
HASIL ANALISIS
Menjawab pertanyaan dari rumusan masalah di atas yaitu apa saja kesalahan penulisan yang sering ditemukan  dalam lingkungan masyarakat dan pelajar? Dan pertanyaan, bagaimana cara menempatkan tanda baca atau penulisan yang sesuai dengan ejaan yang disempurnakan? Akan dibahas pada bab ini.

Dari gambar di atas dapat dilihat pada kata yang dilingkari garis berwarna merah, yaitu “meninggal’a”. Dalam penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar penulisan kata seperti itu tidak tepat, seharusnya penulisan yang tepat itu seperti “meninggalnya”.

Dapat dilihat beberapa kata pada gambar yang bergaris bawah merah. Sering sekali ditemukan banyak pelajar atau masyarakat yang selalu menyingkat tulisan seperti kata yang berada di atas yaitu, “adlh” dan “dlm”. Seharusnya penulisan yang benar yaitu, kata “adlh” menjadi “adalah”, dan kata “dlm” menjadi “dalam”.

Pada kata yang dikotaki garis berwarna merah, yaitu “seceng” termasuk kedalam bahasa yang tidak baku. Mungkin kata seperti seceng ini terdengar familiar. Sebenarnya angka tersebut adalah bahasa Hokien (Tionghoa) namun beberapa kata telah diadopsi oleh masyarakat Betawi dan Jakarta pada umumnya, seperti goceng, ceban, seceng. Seharusnya penulisan yng benar itu bukan “seceng” tetapi yang tepat adalah “seribu rupiah”.
Mungkin pada gambar di atas tidak ada kata-kata yang salah dalam penulisannya. Tetapi jika dilihat lebih jelas lagi di sana terdapat kata “gak” yang dilingkari garis merah. Mungkin kata “gak” ini sudah sering dijumpai dan didengar pada kalangan umum, tetapi sebenarnya kata-kata ini kurang tepat dalam pembahasaan. Kata yang tepat adalah “tidak” bukan “gak”, tetapi karena kata “gak” ini sering diucapkan maka kata ini menjadi bahasa sehari-hari untuk masyarakat.

Dapat dilihat pada gambar di atas, kata-kata “pelan2” dan “anak2” adalah salah satu contoh dari penulisan yang kurang tepat. Seharusnya penulisan yang baik dan benar adalah kata “pelan2” menjadi “pelan-pelan” dan kata “anak2” menjadi “anak-anak”. Kata “pelan-pelan” dan “anak-anak” adalah contoh dari kata ulang. Kata ulang atau reduplikasi adalah kata jadian yang terbentuk dengan pengulangan kata.

Pada gambar di atas kata yang dilingkari garis berwarnah merah memiliki kesalahan dalam penulisan. Sebenarnya kata tersebut adalah bahasa asing, tetapi pada penulisannya terdapat sebuah kesalahan. Kata “B16” seharusnya ditulis dengan kata “BIG”.

Pada tulisan di atas mungkin tidak ada kata-kata yang salah dalam penulisan. Tetapi ada satu kata yang penulisan hurufnya salah dan kurang tepat, yaitu kata “mou”. Dalam kamus bahasa Indonesia yang baik dan benar penulisan “mou” itu seharusnya menjadi “mau”.
Pada gambar ini dari penulisan bahasa indonesianya memang tidak ditemukan sebuah kesalahan. Tetapi jika dilihat pada bahasa Asingnya terdapat satu kata yang penulisannya salah, yaitu “antil”. Pada penggunaan bahasa Asing jika ada kata yang penulisan hurufnya salah maka bisa jadi kata-kata itu tidak memiliki makna atau sebuah arti. Kata yang bertuliskan “antil” seharusnya ditulis “until” yang berarti “sampai”.

Pada gambar yang berisikan penulisan Misi sekolah ini sekilas tidak terlihat sebuah kesalahan dalam penulisannya. Tetapi jika dilihat lebih teliti lagi terdapat satu kata yang memiliki satu penulisan huruf yang salah, yaitu kata “aktip”. Dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar serta ejaan yang disempurnakan (EYD) kata “aktip” seharusnya dituliskan dengan kata “aktif”.
Bab IV
KESIMPULAN
Ejaan dapat diartikan sebagai kaidah cara menggambarkan/melambangkan bunyi-bunyi ujaran (kata, kalimat, dan sebagainya) dan bagaimana hubungan antara lambang-lambang itu (pemisahan dan penggabungannya dalam suatu bahasa). Sedangkan, kata-kata baku adalah kata-kata standar sesuai dengan aturan kebahasaan yang berlaku, didasarkan atas kajian berbagai ilmu, termasuk ilmu bahasa dan sesuai dengan pengembangan zaman. Dewasa ini, sering sekali ditemukan tulisan yang salah pada penulisan spanduk, pengumuman dan iklan dalam lingkungan masyarakat dan pelajar. Mungkin karena minimnya pengetahuan masyarakat tentang berbahasa sehingga masih kerap dijumpai kesalahan dalam penulisan. Oleh karena itu, sangat dibutuhkan sebuah pengajaran tentang berbahasa seperti ejaan yang disempurnakan dan bahasa Indonesia yang baik dan benar di dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Walaupun terkadang bahasa baku itu mungkin tidak digunakan dalam interaksi sehari-hari, setidaknya masyarakat mengetahui wawasan tentang berbahasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar