Senin, 04 Januari 2016

MEDIA DAN PENELITIAN PENDIDIKAN


MEDIA DAN PENELITIAN PENDIDIKAN
A.    Media
            Media adalah segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan informasi atau pesan. Kata media berasal dari kata latin, merupakan bentuk jamak dari kata “medium”. Secara harfiah kata tersebut mempunyai arti "perantara" atau "pengantar", yaitu perantara sumber pesan (a source) dengan penerima pesan (a receiver). Jadi, dalam pengertian yang lain, media adalah alat atau sarana yang dipergunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak. Banyak ahli dan juga organisasi yang memberikan batasan mengenai pengertian media.
            Media pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses belajar mengajar. Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau ketrampilan pebelajar  sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar. Batasan ini cukup luas dan mendalam mencakup pengertian sumber, lingkungan, manusia dan metode yang dimanfaatkan untuk tujuan pembelajaran / pelatihan. Berikut adalah beberapa konsep atau definisi media pendidikan atau media pembelajaran, yaitu :
1.      Menurut Syaiful Bahri Djamarah: Media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan.
2.      Menurut Schram: Media adalah teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran.
3.      Menurut National Education Asociation (NEA): Media adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun audio visual, termasuk teknologi perangkat kerasnya.
4.      Menurut Briggs: Media adalah alat untuk memberikan perangsang bagi siswa supaya terjadi proses belajar.
5.      Asociation of Education Comunication Technology (AECT): Media adalah segala bentuk dan saluran yang dipergunakan untuk proses penyaluran pesan.
6.      Menurut Gagne: Media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar.
7.      Menurut Miarso: Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa untuk belajar.

B.     Klasifikasi dan Macam-Macam Media Pembelajaran
            Media pemelajaran dapat diklasifikasikan menjadi beberapa klasifikasi tergantung dari sudut mana melihatnya.
1.      Dilihat dari sifatnya, media dapat dibagi ke dalam :
a.       Media auditif, yaitu media yang hanya dapat didengar saja, atau media yang hanya memiliki unsur suara, seperti radio dan rekaman suara.
b.      Media visual, yaitu media yang hanya dapat dilihat saja, tidak mengandung unsur suara. Yang termasuk ke dalam media ini adalah film slide, foto, transparansi, lukisan, gambar, dan sebagainya.
c.       Media audiovisual, yaitu jenis media yang selain mengandung unsur suara juga mengandung unsur gambar yang bisa dilihat, misalnya rekaman video, berbagai ukuran film, slide suaran, dan lain sebaganya.
2.      Dilihat dari kemampuan jangkauannya, media pula dapat dibagi ke dalam :
a.       Media yang memiliki daya liput yang luas dan serentak seperti radio dan televisi.
b.      Media yang mempunyai daya liput yang terbatas oleh ruang dan waktu, seperti film slide, film, video, dan lain sebagainya.
3.      Dilihat dari cara atau teknik pemakaiannya, media dapat dibagi ke dalam :
a.       Media yang diproyeksikan seperti film, slide, film strip, transpransi, dan lain sebagainya. Jenis media yang demikian memerlukan alat proyeksi khusus seperti film projector untuk memproyeksikan film, slide projector untuk memproyeksikan film slide, operhead projector (OHP) untuk memproyeksikan transparansi.
b.      Media yang tidak diproyeksikan seperti gambar, foto, lukisan, radio, dan lain sebagainya.

C.    Tujuan Media Pembelajaran
Ada beberapa tujuan menggunakan media pembelajaran, diantaranya yaitu :
1.       mempermudah proses belajar-mengajar.
2.       meningkatkan efisiensi belajar-mengajar.
3.       menjaga relevansi dengan tujuan belajar.
4.       membantu konsentrasi mahasiswa.
5.       Menurut Gagne : Komponen sumber belajar yang dapat merangsang siswa untuk belajar.
6.       Menurut Briggs : Wahana fisik yang mengandung materi instruksional.
7.       Menurut Schramm : Teknologi pembawa informasi atau pesan instruksional.
8.       Menurut Y. Miarso : Segala sesuatu yang dapat merangsang proses belajar siswa.

D.    Fungsi dan Manfaat Penggunaan Media Pembelajaran
Secara khusus media pembelajaran memiliki fungsi dan berperan untuk :
1.      Menangkap suatu objek atau peristiwa-peristiwa tertentu.
2.      Memanipulasi keadaan, peristiwa, atau objek tertentu.
3.      Menambah gairah dan motivasi belajar siswa.
Dari beberapa fungsi di atas, maka media pembelajaran memiliki nilai praktis sebagai berikut :
1.      Media dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki siswa.
2.      Media dapat mengatasi batas ruang kelas.
3.      Media dapat memungkinkan terjadinya interaksi langsung antara peserta dengan lingkungan.
4.      Media dapat menghasilkan keseragaman pengamatan.
5.      Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, nyata dan tepat.
6.      Media dapat membangkitkan motivasi dan merangsang peserta untuk belajar dengan baik.
7.      Media dapat membangkitkan keinginan dan minat baru.
8.      Media dapat mengontrol kecepatan belajar siswa.
9.      Media dapat memberikan pengalaman yang menyeluruh dari hal-hal yang konkret sampai yang abstrak.

E.     Prinsip-Prinsip Penggunaan Media
            Prinsip pokok yang harus diperhatikan dalam penggunaan media pada setiap kegiatan belajar mengajar adalah bahwa media digunakan dan diarahkan untuk mempermudah siswa belajar dalam upaya memahami materi pelajaran. Agar media pembelajaran benar-benar digunakan untuk membelajarkan siswa, maka ada sejumlah prinsip yang harus diperhatikan, di antaranya :
1.      Media yang digunakan oleh guru harus sesuai dan diarahkan untuk mencapai tujuan pembelajaran.
2.      Media yang akan digunakan harus sesuai dengan materi pembelajaran.
3.      Media pembelajaran harus sesuai dengan minat, kebutuhan, dan kondisi siswa.
4.      Media yang akan digunakan harus memerhatikan efektivitas dan efisien.
5.      Media yang digunakan harus sesuai dengan kemampuan guru dalam mengoperasikannya.

F.      Makna Penelitian Pendidikan
Penelitian (research) dapat diartikan sebagai upaya atau cara kerja yang sistematik untuk menjawab permasalahan atau pertanyaan dengan jalan mengumpulkan data dan merumuskan generalisasi berdasarkan data tersebut. Diartikan juga sebagai proses pemecahan masalah dan menemukan serta mengembangkan batang tubuh pengetahuan yang terorganisasikan melalui metode ilmiah.
Berdasarkan pengertian di atas, maka penelitian pendidikan dapat diartikan sebagai proses yang sistematis untuk memperoleh pengetahuan (to discover knowledge) dan pemecahan masalah (problem solving) pendidikan melalui metode ilmiah, baik dalam pengumpulan maupun analisis datanya, serta membuat rumusan generalisasi berdasarkan penafsiran data tersebut.
Yang dimaksud dengan metode ilmiah di sini adalah metode yang menggunakan prinsip-prinsip science, yaitu sistematis, empiris dan objektif.
Untuk memecahkan masalah dapat juga dilakukan Pendekatan non-ilmiah, yaitu menggunakan cara-cara (a) dogmatis, berdasarkan kepercayaan atau keyakinan tertentu; (b) intuitif, berdasarkan pengetahuan yang diperoleh secara tidak disadari atau tidak dipikirkan terlebh dahulu; (c) spekulatif, coba-coba, atau trial and error, cara terkaan, untung-untungan, yang temuannya bersifat kebetulan; dan (d) otoritas ilmiah, yaitu berdasarkan pendapat atau pemikiran logis para ahli dalam bidang tertentu.

G.    Masalah Penelitian Pendidikan
Ungkapan yang sering muncul dalam penelitian adalah No Problem no research. Ungkapan ini menunjukkan tentang pentingnya posisi masalah dalam suatu penelitian. Yang menjadi persoalan adalah apakah masalah itu? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, berikut dikemukakan indicator-indikatornya.
1.      Apabila sesuatu, peristiwa, atau fenomena yang terjadi menimbulkan keraguraguan atau ketidakpastian.
2.      Apabila terjadi kesenjangan Antara harapan (sesuatu yang diinginkan, yang bersifat dassolen) tentang sesuatu dengan kenyataan (dassein).
3.      Apabila cara-cara berpikir yang berbeda menghasilkan kesimpulan-kesimpulan yang berlawanan.
4.      Apabila terjadi peristiwa-peristiwa yang mengancam (seperti epidemic, banjir, longsor, dekadensi moral, dsb).
Adapun masalah-masalah pendidikan yang potensial dapat menjadi objek penelitian adalah: (a) komponen raw input (karakteristik pribadi peserta didik, siswa, mahasiswa, seperti: kecerdasan, motivasi belajar, kemampuan berkonsentrasi dalam belajar, kebiasaan belajar, dan sikap belajar); (b) komponen instrumental input (seperti karakteristik pribadi guru, kurikulum dan sumber belajar); (c) environmental input (seperti iklim lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, kelompok teman sebaya, kehidupan beragama, fasilitas pembelajaran, dan kondisi kehidupan social-ekonomi-politik); (d) komponen proses (seperti kualitas interaksi guru-siswa, penerapan metode-metode pembelajaran, dan pemanfaatan teknologi pendidikan dalam pembelajaran); dan komponen output (seperti kualitas indek prestasi belajar, kualitas sikap dan prilaku dan keterampilan/kecakapan).
Masalah penelitian dapat bersumber dari hasil bacaan literature (buku, majalah, makalah), hasil seminar, hasil penelitian orang lain (laporan penelitian, skripsi, tesis atau disertasi), dan hasil pengamatan di lapangan (di lingkungan keluarga, sekolahkelas, dan lingkungan masyarakat).
Layak tidaknya masalah itu diteliti, pada umumnya ditinjau dari criteria: (a) bermanfaat bagi peningkatan mutu pendidikan, khususnya proses dan hasil pembelajaran; (b) mengandung nilai-nilai keilmuan atau pengetahuan ilmiah; (c) tersedianya data atau informasi di lapangan; (d) datanya mudah diukur, diolah dan ditafsirkan; dan (e) peneliti memiliki kemampuan untuk menelitinya.




H.    Tujuan Penelitian
Apabila dikaitkan dengan output yang ingin dicapai, Penelitian bertujuan untuk memperoleh pengetahuan, pemecahan masalah, atau rumusan teori-teori baru. Sedangkan apabila ditilik dari segi prosesnya, penelitian bertujuan untuk:
1.      Mencandra, mendeskripsikan, memberikan atau menggambarkan secara jelas dan cermat tentang data, atau fakta dari permasalahan yang diteliti.
2.      Menerangkan (eksplanasi) kondisi atau faktor-faktor yang mendasari, melatarbelakangi terjadinya masalah.
3.      Menyusun atau merumuskan teori-teori, hukum-hukum mengenai hubungan antara faktor yang satu dengan yang lainnya, atau peristiwa yang satu dengan peristiwa lainnya.
4.      Membuat prediksi, estimasi, dan proyeksi mengenai peristiwa-peristiwa yang akan terjadi atau gejala-gejala yang bakal muncul.
5.      Mengendalikan peristiwa-peristiwa atau gejala-gejala berdasarkan temuantemuan yang diperoleh.

I.       Karakteristik Penelitian
1.      Penelitian merupakan Proses yang Sistematik Hal ini dapat dilihat dari keteraturan, keruntunan dan keterkaitan antara komponen yang satu dengan yang lainnya. Keteraturan seperti dalam penemuan masalah, penyusunan rancangan penelitian, pengumpulan data, pengolahan data, dan penafsiran data.
2.      Penelitian Bersifat Logis Dalam penelitian dituntut prosedur pembuatan kesimpulan yang cermat. Untuk itu diperlukan kemampuan logika yang memadai.
3.      Penelitian Bersifat Empirik Penelitian harus didasarkan kepada data (fenomena atau peristiwa) empirik, yang dapat diamati (observeable).
4.      Penelitian Bersifat Reduktif Untuk mengambil generalisasi, dalam penelitian perlu dilakukan reduksi ciri-ciri khusus dari fakta atau hal-hal yang bersifat individual menjadi yang bersifat umum. Reduksi diartikan juga sebagai proses menterjemahkan kenyataan ke dalam konsep.
5.      Penelitian Bersifat Replikatif (dapat diulangi) dan Transmitable (dapat dialihkan) Hasil penelitian, pada umumnya dicatat secara lengkap, baik masalah, prosedur, maupun hasilnya. Oleh karena itu, penelitian dapat dikaji ulang, baik oleh peneliti yang sama maupun oleh peneliti yang lain.
6.      Penelitian Bersifat Objetif Maksudnya adalah bahwa peneliti harus berusaha menghilangkan pengaruh subjektif (prasangka, atau emosi pribadi) dalam mengambil kesimpulan atau generalisasi.




J.      Jenis-Jenis Penelitian
Penelitian dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa jenis, yaitu sebagai berikut:
1.      Dilihat dari sudut data yang diperoleh, penelitian dapat dikelompokkan ke dalam penelitian kuantitatif dan kualitatif.
2.      Dilihat dari sudut penerapan hasil, penelitian dapat dikelompokkan ke dalam penelitian dasar (basic research) dan terapan (applied research).
3.      Dilihat dari sudut proses atau metode, penelitian dapat dikelompokkan ke dalam penelitian historis, deskriptif, eksperimen, korelasional, tindakan, kasus, dan perkembangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar