MEDIA DAN PENELITIAN PENDIDIKAN
A.
Media
Media adalah segala bentuk dan saluran yang digunakan
untuk menyampaikan informasi atau pesan. Kata media berasal dari kata latin,
merupakan bentuk jamak dari kata “medium”. Secara harfiah kata tersebut mempunyai
arti "perantara" atau "pengantar", yaitu perantara sumber
pesan (a source) dengan penerima pesan (a receiver). Jadi, dalam pengertian yang lain, media adalah
alat atau sarana yang dipergunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada
khalayak. Banyak ahli dan juga organisasi yang memberikan batasan mengenai
pengertian media.
Media pembelajaran secara umum adalah alat
bantu proses belajar mengajar.
Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan,
perhatian dan kemampuan atau ketrampilan pebelajar sehingga dapat
mendorong terjadinya proses belajar. Batasan ini cukup luas dan mendalam
mencakup pengertian sumber, lingkungan, manusia dan metode yang dimanfaatkan
untuk tujuan pembelajaran
/ pelatihan. Berikut adalah beberapa konsep atau definisi media pendidikan atau
media pembelajaran, yaitu :
1.
Menurut
Syaiful Bahri Djamarah: Media adalah alat bantu apa
saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan.
2.
Menurut
Schram: Media adalah teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk
keperluan pembelajaran.
3.
Menurut
National Education Asociation (NEA): Media adalah sarana komunikasi
dalam bentuk cetak maupun audio visual, termasuk teknologi perangkat kerasnya.
4.
Menurut Briggs: Media adalah
alat untuk memberikan perangsang bagi siswa supaya terjadi proses belajar.
5.
Asociation of Education Comunication
Technology (AECT): Media adalah segala bentuk dan saluran yang dipergunakan untuk
proses penyaluran pesan.
6.
Menurut
Gagne: Media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang
dapat merangsang siswa untuk belajar.
7.
Menurut
Miarso: Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan
pesan yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa
untuk belajar.
B.
Klasifikasi dan Macam-Macam Media Pembelajaran
Media pemelajaran dapat diklasifikasikan menjadi beberapa
klasifikasi tergantung dari sudut mana melihatnya.
1.
Dilihat dari sifatnya, media
dapat dibagi ke dalam :
a.
Media auditif, yaitu media
yang hanya dapat didengar saja, atau media yang hanya memiliki unsur suara,
seperti radio dan rekaman suara.
b.
Media visual, yaitu media
yang hanya dapat dilihat saja, tidak mengandung unsur suara. Yang termasuk ke
dalam media ini adalah film slide, foto, transparansi, lukisan, gambar, dan
sebagainya.
c.
Media audiovisual, yaitu
jenis media yang selain mengandung unsur suara juga mengandung unsur gambar
yang bisa dilihat, misalnya rekaman video, berbagai ukuran film, slide suaran,
dan lain sebaganya.
2.
Dilihat dari kemampuan
jangkauannya, media pula dapat dibagi ke dalam :
a.
Media yang memiliki daya
liput yang luas dan serentak seperti radio dan televisi.
b.
Media yang mempunyai daya
liput yang terbatas oleh ruang dan waktu, seperti film slide, film, video, dan
lain sebagainya.
3.
Dilihat dari cara atau
teknik pemakaiannya, media dapat dibagi ke dalam :
a.
Media yang diproyeksikan
seperti film, slide, film strip, transpransi, dan lain sebagainya. Jenis media
yang demikian memerlukan alat proyeksi khusus seperti film projector untuk
memproyeksikan film, slide projector untuk memproyeksikan film slide, operhead
projector (OHP) untuk memproyeksikan transparansi.
b.
Media yang tidak
diproyeksikan seperti gambar, foto, lukisan, radio, dan lain sebagainya.
C.
Tujuan Media Pembelajaran
Ada beberapa tujuan
menggunakan media
pembelajaran, diantaranya yaitu :
1.
mempermudah proses belajar-mengajar.
2.
meningkatkan efisiensi belajar-mengajar.
3.
menjaga relevansi dengan tujuan belajar.
4.
membantu konsentrasi
mahasiswa.
5.
Menurut Gagne : Komponen
sumber belajar yang dapat merangsang siswa untuk belajar.
6.
Menurut Briggs : Wahana
fisik yang mengandung materi instruksional.
7.
Menurut Schramm : Teknologi
pembawa informasi atau pesan instruksional.
8.
Menurut Y. Miarso : Segala
sesuatu yang dapat merangsang proses belajar siswa.
D.
Fungsi dan Manfaat Penggunaan Media Pembelajaran
Secara khusus media
pembelajaran memiliki fungsi dan berperan untuk :
1.
Menangkap suatu objek atau
peristiwa-peristiwa tertentu.
2.
Memanipulasi keadaan,
peristiwa, atau objek tertentu.
3.
Menambah gairah dan motivasi
belajar siswa.
Dari beberapa fungsi di
atas, maka media pembelajaran memiliki nilai praktis sebagai berikut :
1.
Media dapat mengatasi
keterbatasan pengalaman yang dimiliki siswa.
2.
Media dapat mengatasi batas
ruang kelas.
3.
Media dapat memungkinkan
terjadinya interaksi langsung antara peserta dengan lingkungan.
4.
Media dapat menghasilkan
keseragaman pengamatan.
5.
Media dapat menanamkan
konsep dasar yang benar, nyata dan tepat.
6.
Media dapat membangkitkan
motivasi dan merangsang peserta untuk belajar dengan baik.
7.
Media dapat membangkitkan
keinginan dan minat baru.
8.
Media dapat mengontrol
kecepatan belajar siswa.
9.
Media dapat memberikan
pengalaman yang menyeluruh dari hal-hal yang konkret sampai yang abstrak.
E.
Prinsip-Prinsip Penggunaan Media
Prinsip pokok yang harus diperhatikan dalam penggunaan
media pada setiap kegiatan belajar mengajar adalah bahwa media digunakan dan
diarahkan untuk mempermudah siswa belajar dalam upaya memahami materi
pelajaran. Agar media pembelajaran benar-benar digunakan untuk membelajarkan
siswa, maka ada sejumlah prinsip yang harus diperhatikan, di antaranya :
1.
Media yang digunakan oleh
guru harus sesuai dan diarahkan untuk mencapai tujuan pembelajaran.
2.
Media yang akan digunakan
harus sesuai dengan materi pembelajaran.
3.
Media pembelajaran harus
sesuai dengan minat, kebutuhan, dan kondisi siswa.
4.
Media yang akan digunakan
harus memerhatikan efektivitas dan efisien.
5.
Media yang digunakan harus
sesuai dengan kemampuan guru dalam mengoperasikannya.
F.
Makna Penelitian Pendidikan
Penelitian
(research) dapat diartikan sebagai upaya atau cara kerja yang sistematik untuk
menjawab permasalahan atau pertanyaan dengan jalan mengumpulkan data dan
merumuskan generalisasi berdasarkan data tersebut. Diartikan juga sebagai
proses pemecahan masalah dan menemukan serta mengembangkan batang tubuh
pengetahuan yang terorganisasikan melalui metode ilmiah.
Berdasarkan
pengertian di atas, maka penelitian pendidikan dapat diartikan sebagai proses
yang sistematis untuk memperoleh pengetahuan (to discover knowledge) dan
pemecahan masalah (problem solving) pendidikan melalui metode ilmiah, baik
dalam pengumpulan maupun analisis datanya, serta membuat rumusan generalisasi
berdasarkan penafsiran data tersebut.
Yang
dimaksud dengan metode ilmiah di sini adalah metode yang menggunakan
prinsip-prinsip science, yaitu sistematis, empiris dan objektif.
Untuk
memecahkan masalah dapat juga dilakukan Pendekatan non-ilmiah, yaitu
menggunakan cara-cara (a) dogmatis, berdasarkan kepercayaan atau keyakinan
tertentu; (b) intuitif, berdasarkan pengetahuan yang diperoleh secara tidak
disadari atau tidak dipikirkan terlebh dahulu; (c) spekulatif, coba-coba, atau
trial and error, cara terkaan, untung-untungan, yang temuannya bersifat
kebetulan; dan (d) otoritas ilmiah, yaitu berdasarkan pendapat atau pemikiran
logis para ahli dalam bidang tertentu.
G.
Masalah
Penelitian Pendidikan
Ungkapan
yang sering muncul dalam penelitian adalah No Problem no research. Ungkapan ini
menunjukkan tentang pentingnya posisi masalah dalam suatu penelitian. Yang
menjadi persoalan adalah apakah masalah itu? Untuk menjawab pertanyaan
tersebut, berikut dikemukakan indicator-indikatornya.
1. Apabila
sesuatu, peristiwa, atau fenomena yang terjadi menimbulkan keraguraguan atau
ketidakpastian.
2. Apabila
terjadi kesenjangan Antara harapan (sesuatu yang diinginkan, yang bersifat
dassolen) tentang sesuatu dengan kenyataan (dassein).
3. Apabila
cara-cara berpikir yang berbeda menghasilkan kesimpulan-kesimpulan yang
berlawanan.
4. Apabila
terjadi peristiwa-peristiwa yang mengancam (seperti epidemic, banjir, longsor,
dekadensi moral, dsb).
Adapun
masalah-masalah pendidikan yang potensial dapat menjadi objek penelitian
adalah: (a) komponen raw input (karakteristik pribadi peserta didik, siswa,
mahasiswa, seperti: kecerdasan, motivasi belajar, kemampuan berkonsentrasi
dalam belajar, kebiasaan belajar, dan sikap belajar); (b) komponen instrumental
input (seperti karakteristik pribadi guru, kurikulum dan sumber belajar); (c)
environmental input (seperti iklim lingkungan keluarga, lingkungan sekolah,
kelompok teman sebaya, kehidupan beragama, fasilitas pembelajaran, dan kondisi
kehidupan social-ekonomi-politik); (d) komponen proses (seperti kualitas
interaksi guru-siswa, penerapan metode-metode pembelajaran, dan pemanfaatan
teknologi pendidikan dalam pembelajaran); dan komponen output (seperti kualitas
indek prestasi belajar, kualitas sikap dan prilaku dan keterampilan/kecakapan).
Masalah
penelitian dapat bersumber dari hasil bacaan literature (buku, majalah,
makalah), hasil seminar, hasil penelitian orang lain (laporan penelitian,
skripsi, tesis atau disertasi), dan hasil pengamatan di lapangan (di lingkungan
keluarga, sekolahkelas, dan lingkungan masyarakat).
Layak
tidaknya masalah itu diteliti, pada umumnya ditinjau dari criteria: (a) bermanfaat
bagi peningkatan mutu pendidikan, khususnya proses dan hasil pembelajaran; (b)
mengandung nilai-nilai keilmuan atau pengetahuan ilmiah; (c) tersedianya data
atau informasi di lapangan; (d) datanya mudah diukur, diolah dan ditafsirkan;
dan (e) peneliti memiliki kemampuan untuk menelitinya.
H.
Tujuan
Penelitian
Apabila
dikaitkan dengan output yang ingin dicapai, Penelitian bertujuan untuk
memperoleh pengetahuan, pemecahan masalah, atau rumusan teori-teori baru.
Sedangkan apabila ditilik dari segi prosesnya, penelitian bertujuan untuk:
1. Mencandra,
mendeskripsikan, memberikan atau menggambarkan secara jelas dan cermat tentang
data, atau fakta dari permasalahan yang diteliti.
2. Menerangkan
(eksplanasi) kondisi atau faktor-faktor yang mendasari, melatarbelakangi
terjadinya masalah.
3. Menyusun
atau merumuskan teori-teori, hukum-hukum mengenai hubungan antara faktor yang
satu dengan yang lainnya, atau peristiwa yang satu dengan peristiwa lainnya.
4. Membuat
prediksi, estimasi, dan proyeksi mengenai peristiwa-peristiwa yang akan terjadi
atau gejala-gejala yang bakal muncul.
5. Mengendalikan
peristiwa-peristiwa atau gejala-gejala berdasarkan temuantemuan yang diperoleh.
I.
Karakteristik
Penelitian
1. Penelitian
merupakan Proses yang Sistematik Hal ini dapat dilihat dari keteraturan,
keruntunan dan keterkaitan antara komponen yang satu dengan yang lainnya.
Keteraturan seperti dalam penemuan masalah, penyusunan rancangan penelitian,
pengumpulan data, pengolahan data, dan penafsiran data.
2. Penelitian
Bersifat Logis Dalam penelitian dituntut prosedur pembuatan kesimpulan yang
cermat. Untuk itu diperlukan kemampuan logika yang memadai.
3. Penelitian
Bersifat Empirik Penelitian harus didasarkan kepada data (fenomena atau
peristiwa) empirik, yang dapat diamati (observeable).
4. Penelitian
Bersifat Reduktif Untuk mengambil generalisasi, dalam penelitian perlu
dilakukan reduksi ciri-ciri khusus dari fakta atau hal-hal yang bersifat
individual menjadi yang bersifat umum. Reduksi diartikan juga sebagai proses
menterjemahkan kenyataan ke dalam konsep.
5. Penelitian
Bersifat Replikatif (dapat diulangi) dan Transmitable (dapat dialihkan) Hasil
penelitian, pada umumnya dicatat secara lengkap, baik masalah, prosedur, maupun
hasilnya. Oleh karena itu, penelitian dapat dikaji ulang, baik oleh peneliti
yang sama maupun oleh peneliti yang lain.
6. Penelitian
Bersifat Objetif Maksudnya adalah bahwa peneliti harus berusaha menghilangkan
pengaruh subjektif (prasangka, atau emosi pribadi) dalam mengambil kesimpulan
atau generalisasi.
J.
Jenis-Jenis
Penelitian
Penelitian dapat diklasifikasikan
ke dalam beberapa jenis, yaitu sebagai berikut:
1. Dilihat
dari sudut data yang diperoleh, penelitian dapat dikelompokkan ke dalam
penelitian kuantitatif dan kualitatif.
2. Dilihat
dari sudut penerapan hasil, penelitian dapat dikelompokkan ke dalam penelitian
dasar (basic research) dan terapan (applied research).
3. Dilihat
dari sudut proses atau metode, penelitian dapat dikelompokkan ke dalam
penelitian historis, deskriptif, eksperimen, korelasional, tindakan, kasus, dan
perkembangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar